Kisah Nyata Lulusan SMP Singkirkan Sarjana Dalam Interview

DAFTAR ISI [Tutup]
    Tidak selamanya gelar Sarjana atau Pengalaman bisa membuat anda terpilih dalam suatu rekrutment, terutama rekrutment luar negeri. Ada satu hal yang menarik pada hari ketiga rekrutment di Lombok, salah satu kandidat berasal dari Lombok Timur, hanya berpendidikan SMP dan datang tanpa Alas Kaki (Sepatu) diantar dengan sepeda motor oleh Kepala Desanya dengan perjalanan 3 jam, tetapi bisa terpilih sedangkan mereka yang bergelar Sarjana berguguran.

    Sekedar berbagi pengalaman dari 4 hari rekrutment Costa Coffee yang kami lakukan, Tips-tips bagaimana bisa terpilih dalam suatu rekrutmen.
    1. PENAMPILAN
    Yang pertama adalah penampilan. Fisik dan penampilan yang terlihat pertama oleh Klien, ketika anda menuju meja Wawancara. Yang perlu diperhatikan adalah
    a. Kerapian Pakaian. Jangan memaksa memakai baju hitam putih dengan dasi terutama bila dasi dan kerah baju tidak bisa rapi. Pakai Pakaian yang membuat anda nyaman dan berpenampilan menarik. Yang pasti jangan memakai kaos dan sandal
    b. Wajah bersih, sebaiknya cuci muka dahulu terutama bila menggunakan sepeda motor menuju tempat acara. Sebaiknya dirapikan untuk yang berkumis dan berjenggot.
    c. Rambut tidak panjang dan tersisir rapi
    d. Jangan memakai Jaket dan topi
    e. Buat diri anda senyaman mungkin
    f. Terutama untuk Pria, kuku harus rapi dan pendek

    2. CARA DUDUK
    Setelah penampilan berikutnya adalah bagaimana anda Duduk. Sikap duduk anda mencerminkan keseriusan anda untuk mengikuti wawancara
    Duduklah tegak tidak bersandar kursi, terutama dengan posisi yang menunjukkan anda bersikap pasrah. Tangan diatas meja.
    Tunjukkan sikap duduk yang mencerminkan anda memang serius untuk mendapatkan pekerjaan

    3. CARA KOMUNIKASI
    a. Walaupun memiliki kemampuan bahasa Asing yang minim, Selalulah berusaha untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan penanya. Jawab apa saja yang anda bisa, untuk menunjukkan anda memang berusaha keras dengan segala keterbatasannya

    b. Selalu menatap wajah penanya. Misalkan Klien didampingi staf dari PPTKIS, selalu menatap wajah Klien bila Klien yang bertanya, intinya selalu menatap wajah penanya. Misalkan anda bingung dengan pertanyaan dari Klien, baik karena aksen yang berbeda atau memang tidak mengerti, JANGAN menatap staf PPTKIS untuk berharap bantuan. Karena Klien berharap anda berusaha, jadi berusaha menjawab walaupun sekenanya.

    Salah satu peserta yang terpilih memiliki bahasa Inggris yang sangat terbatas, walaupun banyak kosakata yang tidak jelas dan mungkin ngawur, tapi karena terus berusaha untuk bicara, akhirnya bisa terpilih.
    Banyak sekali kandidat yang gagal, karena selalu diam dan lihat sana sini tanpa berusaha berbicara

    c. Selalu mendengarkan Pertanyaan Penanya dan jawab sesuai pertanyaannya. Kebanyakan kandidat hanya menghapal dan akhirnya seperti kaset yang diputar atau burung Beo yang meniru, Sehingga Pertanyaan A Jawaban B, atau begitu duduk langsung memperkenalkan diri sesuai Hapalan dari A sampai Z, seperti kaset diputar.
    Begitu di berikan pertanyaan yang hapalannya ada ditengah, mereka akan menjawab dari awal kaset
    Kebanyakan kandidat dari “Lembaga Pelatihan” akan dilatih dengan diberikan hapalan dalam wawancara, sehingga yang dimengerti hanyalah hapalan bahwa urutan pertanyaan atau penyampaian akan seperti hapalan tersebut. Sedangkan pada wawancara pertanyaan bisa berubah-ubah mengikuti kemampuan kandidat. Diberikan hapalan bukan hal yang salah, yang lebih penting adalah mereka mengerti arti dari hapalan tersebut, sehingga bisa memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaannya

    d. Bersuara yang keras (tidak teriak), berusaha untuk membuat Penanya mendengar. Kebanyakan kandidat karena bahasa Inggris yang kurang, diikuti dengan suara yang pelan agar tidak terlihat salah. Hal ini justru sangat salah, ketika kemampuan bahasa anda kurang, yang harus dilakukan adalah mengkompensasi dengan suara keras dan keberanian berbicara, walaupun dengan kosakata yang berantakan

    e. Siap untuk bekerja dalam waktu panjang. Klien Luar Negeri tidak akan jauh-jauh mengadakan wawancara langsung ke Indonesia untuk mencari Kandidat yang berminat bekerja dalam waktu pendek. Mereka mencari pekerja yang siap bekerja minimal 2x Kontrak atau 4 tahun, bahkan lebih. Karena pada umumnya penawaran kerja bersifat posisi permanen

    f. Berorientasi kepada Keluarga, kandidat yang berorientasi kepada keluarga menunjukkan keseriusan untuk bekerja sehingga sukses demi kesejahteraan keluarga. Misalnya menyampaikan rencana masa depan yang terkait keluarga, atau rencana gaji pertama diberikan kepada Ibu, atau rencana menyekolahkan adik dsb.

    Itu adalah beberapa tips agar terpilih dalam suatu wawancara oleh Klien Luar Negeri
    Kembali kepada kandidat yang terpilih dan hanya berpendidikan SMP, setibanya di Lokasi, kandidat tersebut langsung ke kamar mandi untuk membersihkan muka dan merapikan pakaian, walaupun pakaian alakadar yang sudah kelihatan berubah warna. Kepala Desanya pun meminjamkan sepatunya walaupun kebesaran. Dan ketika diwawancarai, kandidat tersebut sangat menyakinkan sekali, bersuara keras kandidat ini berusaha berbicara. Selalu menjawab pertanyaan sesuai dengan pertanyaannya, dan selalu mengatakan I want to work to Saudi, because I want to send my Mom for Haj, I want to give my first salary to my mom dsb.

    Untuk seseorang yang hanya berpendidikan SMP dan bekerja sebagai Petani membantu Ibunya, kandidat ini memiliki bahasa inggris yang relatif baik dibandingkan Lulusan S1 pada umumnya
    "Bagaimana kalau tidak bisa Bahasa Inggris", yaitu KURSUS BAHASA INGGRIS, dan dia lakukan dengan tetangganya seorang guru bahasa Inggris, selama setahun setelah selesai bekerja.

    TIPS TERAKHIR dan PALING MENENTUKAN, selalu berdoa kepada Allh SWT, agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam wawancara dan diberikan hasil yang terbaik
    Close